Nuansa Jambi – Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jambi Dr. H Varial Adhi Putrs ST, MM membuka Rapat Persiapan Tim Monitoring dan Evaluasi Safeguard Program Biocarbon Fund Initiative for sustainable forest landscape (BIOCF-ISFL), berlangsung di Swissbell Hotel Jambi, Jumat, 31 Maret 2023.
Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Mitigasi Perubahan Iklim KLHK RI, perwakilan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Jambi, Tim dari World Bank, Individual Cosultant BioCF-ISFL, serta Ketua Sub National Project Management Unit BioCF-ISFL Provinsi Jambi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Dr. H. Varial Adhi Putra ST. MM mengatakan Dinas Lingkungan Hidup provinsi Jambi sebagai leading sector bidang Safeguard program BioCarbon Fund telah membentuk tim yang diharapkan dapat membantu tugas bidang safeguard dalam Program BioCF-ISFL Provinsi Jambi.
“Tim tersebut nantinya akam melakukan monitoring dan evaluasi safeguard terhadap setiap kegiatan dari program BioCf di Provinsi Jambi, yang sedang berjalan dan/atau telah dilaksanakan,” Ujar Kadis LH Varial Adhi dalam sambutannya.
Varial Adhi mengatakan pertemuan hari ini diharapkan dapat menyiapkan hal-hal mendasar bagi pelaksanaan monitoring dan evaluasi safeguard, dengan harapan rapat ini dapat merumuskan strategi pelaksanaan monitoring dan evaluasi yang efektif.
“Safeguard berdasarkan peraturan Menteri Lingkungan hidup dan Kehutanan RI Nomor 70 tahun 2017 adalah kerangka pengaman yang melindungi dan menjaga agar tidak terjadi atau menekan sekecil mungkin terjadinya dampak negatif dari dilaksanakanya kegiatan REDD+, selain itu juga mendorong sebanyak mungkin dampak positif baik dari aspek tata kelola, sosial maupun lingkungan.” Ujarnya
Varial Adhi menjelaskan konsep pengamanan atau safeguard ini mencakup berbagai isu diantaranya, transparasi struktur pengelolaan hutan, partisipasi berbagai pihak, penghormatan terhadap pengetahuan dan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal, konservasi keanekaragaman hayati dan hutan alam, serta resiko perpindahan emisi maupun resiko balik dari kegiatan penurunan emisi yang dilakukan.
“Konsep ini haruslah dipahami oleh tim safeguard untuk dapat melaksanakan tugas sebaik baiknya,”tutupnya
Sementara itu, Perwakilan Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkunan Hidup dan Kehutanan RI, Aditya Perdana Putra S.Hut. M.sc mengatakan saat ini program pada fase pre- investment Ini dapat menurunkan 14 juta ton C02 ekuivalen dalam jangka waktu 2021-2025.
“Program ini bertujuan mempromosikan pengurangan emisi gas rumah kaca dari sektor lahan, penurunan deforestasi dan degradasi hutan di negara-negara berkembang, pertanian berkelanjutan, serta perencanaan, kebijakan dan praktek penggunaan lahan yang lebih baik melalui kegiatan REDD+,” ujarnya
Untuk diketahui Kegiatan BioCF ISFL terdiri dari tiga fase yaitu Fase Preparation (tahun 2019 – 2021), Fase Pre-Investment 2021 – 2025) dan Fase Result Based Payment ( 2021 – 2025).
(Sanca)