Nuansa Jambi – Program Biocarbon Fund (BioCf) yang merupakan program skala besar untuk Provinsi Jambi dalam menurunkan emisi hingga 14 juta metrik ton mendapatkan perhatian penuh oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jambi, dimana dalam kegiatan tersebut Dinas lingkungan Hidup bertanggung jawab dalam pelaksaaan kegiatan safeguard pada program BioCF.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Dr. H. Varial Adhi Putra ST. MM mengatakan telah mengambil langkah strategis guna tepat sasaran sesuai Annual Work Plan (AWP) 2023 dan tepat waktu.
“Kami sudah menyusun rencana pelaksanaan padiatapa yang lebih efektif, mendorong segera diterbitkannya Perda masyarakat Hukum Adat pada bulan juli 2023, melaksanakan kegiatan padiatapa tahap 4 pada bulan mei 2023,” ujar Kadis LH Varial Adhi saat mengikuti Rapat Dalam Rangka Pengayaan Implementasi SafeGuard Dalam Perangkat REDD+ (MAR+BSM) Dalam Kerangka BIOCF (JERP 2020-2025) yang digelar Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim KLHK, berlangsung di Swiss Bell Hotel Jambi, Selasa (4/4/2023).
Lanjutnya, Pihak juga telah melakukan kerjasama dengan internal konsultant untuk menyelesaikan berbagai dokumen safeguard dengan target paling lambat bulan agustus 2023, “Serta bekerjasama dengan SNPMU untuk menyiapkan kanal pengaduan serta peningkatan kapasitas para stake holder.”ujarnya
Dikatakan Kadis LH, seluruh langkah strategis yang telah dilakukan, karena pihaknya sangat menyadari bahwa dokumen dan kegiatan safeguard merupakan salah satu komponen utama dalam program biocarbon.
Kadis LH Varial Adhi mengatakan program BioCf sangat ditunggu dan diharapkan oleh masyaralat Jambi, khususnya yang berada di kawasan sekitar hutan, kawasan penyanggah dan desa yang memiliki hutan adat.
“Selama ini masyarakat hanya dituntut untuk menjaga kawasan hutan yang ada, namun tidak mendapatkan manfaat dari upaya penjagaan hutan tersebut. Masyarakat juga tidak mendapatkan dukungan dan peningkatan kapasitas, ubtuk mendapatkan hasil hutan yang signifikan, sebagai salahsatu upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan.” Jelasnya
Lanjutnya, berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan padiatapa yang menyasar pada 170 desa di 4 taman nasional, 4 KPH dan tersebar di 8 Kabupaten dengan total masyarakat yang ditemui mencapai kurang lebih 8000 orang, masyarat yang berada disekitar hutan kawasan lindung dan konservasi, menyatakan sangat berharap mendapat bantuan dan dukungan dari kegiatan biocarbon.
“Menyikapi besarnya harapan masyarakat kepada output pelaksanaan program Biocarbon ISFL ini, maka saya meminta kepada seluruh komponen dan stake holder dan para pemangku kepentingan, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung, untuk dapat berupaya sekuat tenaga dan mengambil peran aktif sesuai tugas pokok dan fungsingnya, untuk bisa merealisasikan program biocarbon sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan.” Ujarnya
Hadir dalam kegiatan ini, Tim dari World Bank, Direktur Inventarisasi GRK dan MPV, Direktur Mobilisasi Sumber daya Sektoral dan Regional, Kasubdir Pemantauan Pelaksanaan Mitigasi Perubahan Iklim, Kepala Balai PPI wilayah Sumatera, Staf Direktorat Mitigasi Perubahan Iklim, Kepala OPD Lingkup Provinsi Jambi, Para Ka.KPH wilayah Provinsi Jambi, Ketua Sub Nasional PMU Jambi, Ketua Sekretaris SNPMU Jambi, Ketua Bidang Safeguard dan Anggota SNPMU, Ketua Bidang MAR, Ketua Bidang BSM, Individual Consultant BioCF ISFL Jambi, serta seluruh peserta dan undangan.
(Sanca Wijaya)