Nuansa Jambi
  • Home
  • Daerah
    • Batanghari
    • Bungo
    • Kerinci
    • Kota Jambi
    • Merangin
    • Muarojambi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Hukum dan Kriminal
  • Olahraga
    • Otomotif
      • FORMULA1
      • MOTOGP
    • BOLA
      • LIGA CHAMPIONS
      • TIMNAS
      • Piala Dunia
  • Entertainment
    • CELEB
    • Musik
    • Kesenian
    • Kebudayaan
  • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Kesehatan
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batanghari
    • Bungo
    • Kerinci
    • Kota Jambi
    • Merangin
    • Muarojambi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Hukum dan Kriminal
  • Olahraga
    • Otomotif
      • FORMULA1
      • MOTOGP
    • BOLA
      • LIGA CHAMPIONS
      • TIMNAS
      • Piala Dunia
  • Entertainment
    • CELEB
    • Musik
    • Kesenian
    • Kebudayaan
  • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Kesehatan
No Result
View All Result
Nuansa Jambi
No Result
View All Result

Membaca Ulang Hubungan Muarajambi-Nalanda & Arca-Arca Sumatra

by wijayasanca
22/11/2024
in Budaya, Daerah, Kebudayaan, Nasional

The 13th Borobudur Writers and Cultural Festival 2024, 19-23 November, Kawasan Cagar Budaya Nasional Muarajambi dan Kota Jambi. (Foto: dok.BWCF)

Mengenang Satyawati Suleiman

Beberapa tahun terakhir muncul penemuan-penemuan baru arkeologi di Sumatra. Tahun 2018 misalnya, ditemukan prasasti Baturaja. Mulanya prasasti ini susah dibaca. Dan baru tahun 2024 ini arkeolog bisa memecahkan kalimat-kalimat yang ada dalam prasasti tersebut. Prasasti ini penting bagi penelitian mengenai sejarah Sriwijaya dan percandian Sumatra karena prasasti itu menjawab teka-teki di mana lokasi persis Minanga (awal Kerajaan Sriwijaya) yang disebutkan dalam Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi), yang selama ini dicari lokasinya oleh para arkeolog. Juga tahun-tahun ini arkeolog melakukan eksvakasi terhadapsitus Bongal, Tapanuli tengah yang diindikasikan sebagai bekas pelabuhan kuno dari abad 7 M- 10 M yang lebih tua dari Barus. Banyak temuan-temuan, di antaranya koin-koin dari Abasiyah dan manik-manik kaca berlapis emak dan perak Romawi, menunjukkan bahwa situs Pelabuhan Bongal dulunya Pelabuhan internasional yang kosmopolit. Semua temuan baru ini menambah pemahaman kita mengenai khazanah arkeologi Sumatra dan Sriwijaya.

Setelah dua tahun berturut-turut BWCF dalam festival mengangkat soal arkeologi Jawa dan Bali yaitu tema arca Durga dan arca Ganesha, maka tahun ini secara spesial BWCF ingin mengangkat khazanah percandian, arca-arca, prasasti, keramik-keramik, dan pelabuhan- pelabuhan kuno di Sumatra. Pilihan topik Sumatra ini dikarenakan BWCF juga ingin menyambut kebijakan pemerintah melakukan revitalisasi terhadap Kawasan Cagar Budaya Nasional Murajambi. Seperti kita ketahui, selama tiga tahun terakhir para arkeolog melakukan pemugaran terhadap beberapa candi di Murajambi. Sebuah museum baru juga akan didirikan di Muarajambi. BWCF ingin membaca ulang secara utuh situs Muarajambi dan juga arkeologi Sumatra. BWCF ingin membantu pemerintah meningkatkan daya tarik Muarajambi sebagai wisata heritage dan wisata pemikiran Buddhisme internasional yang mendorong perekonomian daerah.

Perhelatan BWCF 2024 seluruhnya akan diadakan di sekitar situs Muarajambi dan Kota Jambi (Malam Pembukaan Festival). Progam- progam BWCF 2024 akan terdiri dari Pidato Kebudayaan, Simposium, Ceramah Umum (Lectures), Diskusi Sastra, Dialog Sastra, Launching Buku, Podium Sastra, Seni Perertunjukan Seni dan Sastra, Seni Pertunjukan (Malam Tari, Malam Sastra, Malam Musik), dan Meditasi.

BWCF akan mengundang pakar-pakar arkeologi Sriwijaya baik dari luar maupun Indonesia. Juga akan menghadirkan seniman seniman dan sastrawan terkemuka yang berasal dari Sumatra dan Asia Tenggara. Tak lupa BWCF akan menyelenggarakan progam meditasi untuk publik di percandian Muarajambi yang dibimbing meditator terkenal sebagaimana BWCF lakukan di candi Borobudur. Pendeknya, BWCF tahun 2024 ini akan merayakan Sumatra dari arkeologi sampai sastra.

Dengan terselenggaranya festival dan simposium internasional di Muarajambi, BWCF bermaksud turut mempromosikan Muarajambi sebagai salah satu situs warisan dunia yang penting. Pemerintah ingin agar pada tahun 2025 kawasan Muarajambi diakui oleh UNESCO sebagai situs warisan dunia. Mengadakan pertemuan internasional membahas Muarajambi dan arkeologi Sumatra maka adalah salah satu strategi untuk membesarkan Muarajambi di dunia akademik. Di masa lampau, Muarajambi adalah pusat pendidikan Buddhis tertua dan terluas di Asia Tenggara. Muarajambi bisa disebut adalah universitas penunjang Universitas Nalanda di Bihar, India. Terjadi pertukaran pelajar dan guru besar antara Nalanda dan Muarajambi. Siswa-siswa Budhis dari Sumatra belajar dari Nalanda. Sebaliknya, guru besar Nalanda seperti Atisha dan Satyakirti juga datang belajar dan mengajar di Muarajambi. Mengedepankan dan mengokohkan kedudukan Muarajambi sebagai pusat kebudayaan Sriwijaya atau Melayu adalah sesuatu yang penting dan mendesak. Sebab, sekarang ini para arkeolog Malaysia pun mulai mempromosikan kawasan situs Lembah Bujang di Kedah. Malaysia adalah kawasan bekas situs utama Pelabuhan Sriwijaya bukan Muaro Jambi atau Palembang. Di Lembah Bujang atau Kedah kunolah dulu menurut mereka penguasa Sriwijaya berkedudukan.

Perhelatan BWCF ini juga diinginkan sebagai tribut untuk mengenang kajian-kajian mengenai arkeologi Sumatra yang dilakukan Ibu Satyawati Suleiman (1920-1988) almarhum. Ia adalah arkeolog perempuan pertama Indonesia yang melakukan pernelitian terhadap artefak- artefak percandian Sumatra. Ia bisa disebut arkeolog Indonesia pelopor untuk melakukan studi di Sumatra. juga pernah menjadi atase kebudayaan di India. Selama dua tahun berturut-turut BWCF melakukan tribut terhadap para arkeolog perempuan yang berjasa. Saat mengangkat tema Durga di tahun 2022, BWCF melakukan tribut terhadap almh. Dr. Hariani Santiko yang disertasinya mengenai Durga dan saat tahun 2023 mengangkat tema Ganesa, BWCF melakukan tribut terhadap alm Prof. Dr. Edi Sedyawati yang disertasinya tentang Ganesa.

Tribut terhadap Satyawati Sulaiman ini maka dari itu adalah rangkaian seri festival BWCF yang didedikasikan untuk mengenang jasa-jasa para perempuan arkeolog Indonesia yang menyumbang kontribusi besar terhadap pemahaman masa silam Nusantara padazaman Hindu-Buddha. (*/BWCF)

Tags: BorobudurBudayaBWCFCandi Muaro Jambi
ShareTweetShare
Previous Post

RC Oknum PNS Kasus Cabul Diberhentikan Sementara Oleh Pemprov Jambi

Next Post

Survei Putin Tanjabtim: Laza-Aris Unggul 53% di Atas Pasangan Dillah-Muslimin

Berita Terkait

Bergerak untuk Sumatra: Sinsen Alirkan Kepedulian Perusahaan dan Aksi Empati Karyawan

Bergerak untuk Sumatra: Sinsen Alirkan Kepedulian Perusahaan dan Aksi Empati Karyawan

by wijayasanca
11/12/2025
0

Jambi – Menyikapi bencana alam yang melanda wilayah Sumatra, PT Sinar Sentosa Primatama menunjukkan kepeduliannya dengan menyalurkan bantuan tanggap darurat...

Gubernur Al Haris Salurkan 51 Bantuan Bedah Rumah di Tanjab Barat

Gubernur Al Haris Salurkan 51 Bantuan Bedah Rumah di Tanjab Barat

by wijayasanca
08/12/2025
0

Tanjung Jabung Barat - Komitmen Pemerintah Provinsi Jambi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat terus diwujudkan melalui Program Pro Jambi Tangguh....

Peringati Hari Bakti PU ke-80, PUPR Jambi Gelar Sejumlah Kegiatan Sosial dan Lingkungan

Peringati Hari Bakti PU ke-80, PUPR Jambi Gelar Sejumlah Kegiatan Sosial dan Lingkungan

by wijayasanca
03/12/2025
0

JAMBI – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Provinsi Jambi memperingati Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-80 tahun 2025...

Terima Apresiasi PAI 2025, Al Haris Komitmen Penguatan Pendidikan Agama Islam di Jambi

Terima Apresiasi PAI 2025, Al Haris Komitmen Penguatan Pendidikan Agama Islam di Jambi

by wijayasanca
03/12/2025
0

Jambi - Pemerintah Provinsi Jambi kembali memperlihatkan keseriusannya dalam membangun kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan agama. Pada ajang Anugerah...

FMJ Gelar Aksi Donasi Lewat Musik untuk Korban Bencana Sumatera

FMJ Gelar Aksi Donasi Lewat Musik untuk Korban Bencana Sumatera

by wijayasanca
02/12/2025
0

JAMBI – Forum Musisi Jambi (FMJ) menggelar aksi penggalangan dana bertema “Suara Solidaritas Sumatera: Jamming on the Street” di pelataran...

Yayasan AHM Kolaborasi dengan Masyarakat Pekalongan Lestarikan Satwa Owa Jawa

Yayasan AHM Kolaborasi dengan Masyarakat Pekalongan Lestarikan Satwa Owa Jawa

by wijayasanca
02/12/2025
0

Pekalongan – Yayasan Astra Honda Motor (Yayasan AHM) bersinergi bersama komunitas peduli fauna primata owa meluncurkan Program Konservasi Owa Jawa...

Load More

Berita Pilihan

Sertijab Sungai Penuh: Gubernur Al Haris Yakin Alfin-Azhar Selesaikan Permasalahan Banjir dan Sampah

Sertijab Sungai Penuh: Gubernur Al Haris Yakin Alfin-Azhar Selesaikan Permasalahan Banjir dan Sampah

9 bulan ago

Gubernur Al Haris Didampingi Kadisdik Varial Adhi Putra Gelar Subuh Berjamaah Bersama Siswa/i SMA SMK di Tanjabtim

3 tahun ago

Serap Aspirasi Masyarakat, Supriyanto Bahas Pendidikan dan UMKM

4 tahun ago

Pjs Gubernur Sudirman Harap Generasi Muda Meneladani dan Menanamkan Nilai-nilai Kepahlawanan

1 tahun ago
Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno Melakukan Panen Raya Perdana Padi Kelompok Tani Jaya Bersama Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu

Bupati Muaro Jambi Bambang Bayu Suseno Melakukan Panen Raya Perdana Padi Kelompok Tani Jaya Bersama Desa Pudak Kecamatan Kumpeh Ulu

4 bulan ago
Nuansa Jambi

© 2025 NuansaJambi - All right reserved.

Informasi

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

Ikuti Kami

No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
    • Batanghari
    • Bungo
    • Kerinci
    • Kota Jambi
    • Merangin
    • Muarojambi
  • Politik
  • Ekonomi
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Hukum dan Kriminal
  • Olahraga
    • Otomotif
      • FORMULA1
      • MOTOGP
    • BOLA
      • LIGA CHAMPIONS
      • TIMNAS
      • Piala Dunia
  • Entertainment
    • CELEB
    • Musik
    • Kesenian
    • Kebudayaan
  • Gaya Hidup
    • Teknologi
    • Kesehatan

© 2025 NuansaJambi - All right reserved.