NUANSA JAMBI – Mantan anggota DPRD Provinsi Jambi 2009-2014 dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP, Iskandar Budiman menyoroti pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi yang dinilai kurang baik.
Hal tersebut dinilainya, lantaran pelayanan di rumah sakit milik pemerintah itu terkesan tidak maksimal terhadap pasien. Apalagi setiap pasien yang hendak berobat selalu telat ditangani, karena dokter yang menangani belum datang.
“Coba kita liat ke RSUD Raden Mattaher, itu kan milik Provinsi Jambi tuh. Coba liat warga kita yang dari Bungo, Tebo dan lainnya mereka datang dari subuh sampai di rumah sakit siang baru di periksa,” kata dr. Iskandar, Senin (28/08/2023).
Ketua wilayah Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi (GNPK RI ) wilayah Provinsi Jambi itu juga menyoroti, dimana dokter di RSUD Raden Mattaher ini yang dinilai sering telat datang. “Coba kita lihat, jam berapa itu doker nya datang. Kalau memang gak mau kerja di rumah sakit umum itu, dia pergi saja dari jambi,” tambahnya.
Iskandar Budiman, yang merupakan eks ketua DPW Partai Perindo Jambi itu sangat menyayangkan pelayanan kesehatan di rumah sakit plat merah itu, yang beberapa waktu lalu menolak pasien sampai meninggal dunia.
“Nah itu, itu harus kita tindak lanjuti. Kan kasian kita itu aja yang dikeluhkan masyarakat dari dulu,” imbuhnya.
Balik lagi, menurut dr Iskandar tidak maksimalnya pelayanan kesehatan di RSUD Raden Mattaher ini bukan semata-mata karena kesalahan Direktur nya, akan tetapi gubernur nya yang tidak meletakkan orang yang berkualilitas di dalamnya.
“Itu sebenarnya bukan salah direkturnya, tapi salah Haris yang tidak bisa menempatkan orang-orang yang Qualified (berkualitas) disitu. Gubernur salah pilih Direktur RSUD Raden Mattaher, sehingga direktur tidak mampu memberikan pelayanan Prima terhadap Masyarakat.” Tukasnya.
