INDIA — Sebuah pesawat milik maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI171 jatuh di kawasan Meghani Nagar, Ahmedabad, Gujarat, pada Kamis pagi, 12 Juni 2025, hanya beberapa saat setelah lepas landas. Insiden ini menyebabkan 241 orang tewas dari total 242 penumpang dan kru yang berada di dalam pesawat, menjadikannya salah satu kecelakaan penerbangan paling mematikan dalam sejarah India.
Pesawat jenis Boeing 787-8 Dreamliner ini dijadwalkan terbang dari Ahmedabad menuju Bandara Gatwick, London. Namun, sekitar 30 detik setelah lepas landas, pesawat dilaporkan mengalami kegagalan mesin ganda dan jatuh menghantam sebuah asrama mahasiswa kedokteran di kawasan padat penduduk, dekat kampus B.J. Medical College.
Satu Penumpang Selamat, Puluhan Korban di Darat
Dari seluruh penumpang dan kru, hanya satu orang yang selamat, yakni Vishwash Kumar Ramesh, seorang warga negara ganda India–Inggris berusia 29 tahun. Ia saat ini sedang menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat dengan luka ringan.
Sementara itu, 28 warga sipil di darat juga dilaporkan meninggal dunia, termasuk sejumlah mahasiswa kedokteran yang berada di dalam asrama saat insiden terjadi. Puluhan lainnya mengalami luka-luka, beberapa dalam kondisi kritis.
Menurut laporan The Times of India, pesawat tersebut sempat mengirim sinyal “mayday” sebelum kehilangan kontak dengan menara kontrol. Rekaman CCTV dari sekitar lokasi memperlihatkan pesawat meluncur rendah dengan roda pendaratan sudah keluar sebelum akhirnya menabrak gedung.
Tanggapan Pemerintah dan Maskapai
Perdana Menteri India, Narendra Modi, menyampaikan belasungkawa mendalam atas tragedi ini dan memerintahkan penyelidikan menyeluruh. “Hari ini adalah hari yang sangat kelam bagi bangsa kita. Kami akan memberikan semua bantuan kepada keluarga korban,” ujarnya dikutip dari NDTV.
Air India dan Tata Group dalam pernyataan resminya juga mengungkapkan rasa duka mendalam dan menyatakan bahwa keluarga korban akan mendapatkan kompensasi. Maskapai juga telah mengirimkan tim penanganan krisis ke Ahmedabad untuk membantu proses evakuasi, identifikasi, dan logistik.
Investigasi dan Dugaan Awal
Penyelidikan saat ini sedang dilakukan oleh Aircraft Accident Investigation Bureau (AAIB) India, dengan dukungan teknis dari pihak Boeing, GE Aerospace, serta badan penerbangan dari Amerika Serikat dan Inggris seperti FAA, NTSB, dan UK AAIB.
Para ahli penerbangan menyatakan bahwa kemungkinan besar terjadi kerusakan teknis parah, termasuk pada sistem mesin dan kontrol penerbangan. Rekaman kotak hitam atau black box telah ditemukan dan sedang dianalisis untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.
Menurut laporan dari The Guardian, sejumlah saksi mata mengatakan mereka melihat asap dan api keluar dari bagian mesin kanan sebelum pesawat jatuh. Beberapa mengaku mendengar ledakan keras sesaat setelah pesawat menyentuh atap asrama.
Kecelakaan ini tercatat sebagai yang paling mematikan di India sejak tabrakan udara Charkhi Dadri pada tahun 1996 dan merupakan insiden fatal pertama yang melibatkan pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner sejak diperkenalkan pada 2009.
Komunitas India di seluruh dunia, terutama di Harrow, Inggris, tempat tinggal banyak penumpang, mengadakan malam doa dan penghormatan bagi para korban.
Kecelakaan pesawat Air India AI171 menjadi duka mendalam bagi India dan dunia penerbangan internasional. Hingga kini, proses identifikasi jenazah dan investigasi penyebab masih berlangsung, sementara dukungan dan simpati terus mengalir dari berbagai penjuru dunia.
Sumber: Berbagai Sumber