
NuansaJambi – Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di bawah naungan Yayasan Nuansa Mitra Sejati kembali menyalurkan 3.518 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kota Jambi pada hari kedua program ini. Penyaluran dilakukan di 15 sekolah yang telah ditentukan sebelumnya, Selasa (18/02) siang.
Pimpinan Yayasan Nuansa Mitra Sejati, Ibu Novi, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menyukseskan program pemerintah dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.
“Kami berkomitmen dan fokus membantu mensukseskan program pemerintah dalam MBG,” ujarnya.
Pantauan di lapangan pada hari kedua menunjukkan bahwa program berjalan dengan lancar dan tepat waktu. Sejumlah awak media yang mengunjungi SMPN 17 Kota Jambi mendapati distribusi makanan berlangsung tertib. Menu makanan yang disajikan terdiri dari ayam, tahu, sayuran, serta buah pisang, sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan.
Penyaluran MBG di SMPN 17 Kota Jambi juga dihadiri oleh Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jambi, Arif Rahmadi Mardianto, yang turut mengawasi jalannya program tersebut. Selain itu, tampak hadir pula perwakilan dari TNI dan pihak kelurahan setempat untuk memastikan kelancaran kegiatan.

Wakil Kepala Sekolah SMPN 17 Kota Jambi, Sofni Yanti, mengungkapkan bahwa distribusi makanan di hari kedua berlangsung lancar, sebagaimana pada hari pertama. Ia juga menambahkan bahwa para siswa merasa senang dengan makanan yang diberikan.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Jambi, Rice Yogina, menyatakan dukungannya terhadap program MBG. Menurutnya, program ini bukan sekadar menyediakan makanan gratis, tetapi juga memastikan asupan gizi anak-anak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).
“Ini soal makan bergizi gratis, bukan hanya soal makan enak gratis. Artinya, makanan yang disajikan untuk anak-anak memiliki standar gizi sesuai ketentuan BGN,” ujar Rice Yogina, Selasa (18/02).
Menanggapi berbagai komentar masyarakat mengenai porsi makanan, Rice menjelaskan bahwa porsi yang diberikan sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak-anak.
“Kemarin saya mendengar banyak komentar tentang porsi makanan. Saya mengamati hal itu. Sebenarnya ini adalah salah persepsi di masyarakat. Porsi yang disediakan memang untuk anak-anak SD kelas 1 hingga 3, dan menurut saya sudah cukup. Saya juga sempat bertanya kepada anak-anak mengenai rasa makanan, dan mereka mengatakan enak. Semoga program ini dapat berjalan secara konsisten,” jelasnya.
Meski terdapat beberapa tantangan dalam pelaksanaan di lapangan, Rice menegaskan bahwa program MBG perlu mendapat dukungan karena memiliki dampak ekonomi yang besar, terutama dalam menciptakan lapangan kerja dengan gaji sesuai Upah Minimum Regional (UMR).
“Intinya, program MBG ini harus kita dukung. Jika ada kekurangan di lapangan, kita bisa menjadikannya sebagai bahan evaluasi untuk disampaikan kepada BGN. Jika program ini berjalan dengan baik, dampak ekonominya luar biasa, terutama dalam menyerap tenaga kerja. Jadi, seharusnya kita mendukung,” pungkasnya. (Sanca)

