NuansaJambi – Muhammad Jamaah, SH., mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Muaro Jambi, secara resmi menyatakan pengunduran dirinya beserta 1.800 anggota GRIB lainnya dari keanggotaan organisasi tersebut. Keputusan ini diumumkan dan ditandai dengan pelepasan seragam dan atribut organisasi yang berlangsung di sekretariat GRIB Muaro Jambi di Aston Villa, Jalan Lintas Timur, Mendalo Darat, Kamis (19/12) siang.
Dalam keterangannya, Muhammad Jamaah menjelaskan bahwa keputusan ini dilatarbelakangi oleh pemberhentiannya dari jabatan Ketua DPC GRIB Muaro Jambi pada 12 Desember 2024. Ia mengaku tidak mengetahui dasar dari pemberhentian tersebut, serta mempertanyakan apakah tindakan tersebut telah sesuai dengan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga (AD/ART) organisasi.
“Saya menjunjung tinggi GRIB. Namun, dengan adanya pemberhentian ini, sekretariat yang sebelumnya menjadi kantor GRIB kini akan difungsikan sebagai pusat pelayanan masyarakat, tetapi bukan lagi di bawah nama GRIB. Hari ini, saya juga menyatakan mundur dari keanggotaan GRIB, dan diikuti oleh anggota lainnya di Muaro Jambi,” ungkapnya.
Muhammad Jamaah menyoroti pentingnya proses yang transparan dalam pengambilan keputusan di organisasi. Ia merasa pemberhentiannya dilakukan tanpa adanya pemeriksaan atau klarifikasi terlebih dahulu terkait tuduhan yang dilayangkan kepadanya.
“Organisasi yang baik seharusnya menjalankan proses klarifikasi dan pembinaan, bukan langsung mengambil keputusan secara sepihak. Sikap otoriter tidak sesuai dengan nilai demokrasi yang kita junjung di Indonesia,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya tetap menghormati visi pendiri GRIB, Hercules, yang ia pandang memiliki tujuan mulia dalam membela dan memperjuangkan hak masyarakat. Namun, ia merasa ada pihak-pihak tertentu yang tidak senang dengan langkah-langkahnya dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat, sehingga memengaruhi posisinya sebagai Ketua DPC.
Muhammad Jamaah juga menyampaikan bahwa sekretariat yang sebelumnya menjadi pusat kegiatan GRIB Muaro Jambi kini akan difokuskan untuk aktivitas pelayanan masyarakat. Meski belum memutuskan untuk bergabung dengan organisasi lain, ia mengaku telah menerima tawaran dari sejumlah organisasi massa nasional untuk berpartisipasi di tingkat provinsi Jambi.
“Kami masih mempertimbangkan berbagai tawaran yang ada, dan untuk saat ini kami fokus pada pelayanan masyarakat,” pungkasnya.
Keputusan pengunduran diri Muhammad Jamaah dan ribuan anggota GRIB Muaro Jambi ini menjadi sorotan, menimbulkan pertanyaan mengenai dinamika internal organisasi tersebut. (Sanca Wijaya)
